September 2018


Indonesia merupakan negara yang kaya, dan kawasan hutannya merupakan sumber keragaman hayati. dan Indonesia sudah di kenal dengan kekayaan rempah-rempahnya dari berbagai jenis tanaman. Sejak dulu sudah banyak digunakan oleh masyarakat untuk mengatasi berbagai penyakit baik yang ringan maupun kronis.
Tanaman Herbal dikenal juga dengan tanaman obat. Tanaman obat herbal ini memiliki banyak kelebihan jika dibandingkan dengan tanaman-tanaman lain. kelebihan tanaman obat herbal ini yaitu bermanfaat untuk tubuh dalam meningkatkan daya tahan dan mencegah serta mengobati tubuh dari berbagai penyakit. Selain mengingat efek sampingnya yang kecil tapi juga khasiatnya yang besar bila dibanding obat berbahan kimia.

Dilansir Nationalgeographic, bahwa hutan Indonesia menjadi habitat bagi 30.000 dari total sekitar 40.000 jenis tumbuh-tumbuhan obat yang telah dikenal di dunia. Jumlah tersebut mewakili 90 persen dari tumbuhan obat yang terdapat di wilayah Asia.
Tanaman obat herbal ini banyak tumbuh di berbagai daerah di Indonesia, apalagi mengingat negara Indonesia ini tanahnya subur, dan mungkin bisa jadi tumbuh di sekitar tempat anda berada.
Berikut ini 27 jenis tanaman obat yang ada di Indonesia dan di sekitar kita yang bisa anda manfaatkan sebagai obat dan tanaman obat ini sudah dicoba oleh masyarakat terdahulu untuk mengobati penyakit.

1. Tanaman Obat Herbal Seledri (Apium Graviolens)

Ciri-ciri tanaman seledri adalah tingginya kurang dari 1 meter, bertangkai majemuk, batangnya pendek, bunganya tersusun majemuk berkarang. Dan biasanya seledri dijual sebagai sayuran.
Khasiat dan manfaatnya seledri bisa dipakai sebagai obat asam urat, hipertensi, dan sakit mata kering.

2. Tanaman Obat Herbal Mengkudu (Morinda Citrifolia)

Biasanya dikenal juga dengan sebutan pace, cangkudu, keumeude, dan kudu.
Ciri-ciri tanaman mengkudu tidak begitu besar, tingginya sekitar 4 sampai 6 meter. Batang pace bengkok-bengkok, berdahan kaku, kasar, dan tanaman mengkudu berakar tunggang yang tertancap dalam. Kulit batang pace berwarna cokelat keabu-abuan atau cokelat kekuning-kuningan, berbelah dangkal, tidak berbulu, anak cabangnya bersegi empat. Dan buahnya mula-mula berwarna hijau, menjelang masak warna buah menjadi putih kekuningan, dan setelah matang buahnya akan berwarna putih transparan dan lunak.
Khasiat dan manfaatnya mengkudu bisa menjadi obat sakit kepala, menurunkan tekanan darah tinggi, melancarkan sistem pencernaan, mengobati asam urat, mengobati sakit kuning dan membantu mencegah penyakit jantung koroner.

3. Tanaman Obat Herbal Daun Sirih (Piper Betle)

Ciri-ciri tanaman sirih pohonnya bisa mencapai tinggi 10 meter. Batang sirih warnanya coklat agak kehijauan, memiliki bentuk bulat, beruas dan merupakan tempat keluarnya akar. Daunnya yang tunggal memiliki bentuk seperti jantung, ujungnya runcing, tumbuh berselang-seling, bertangkai, dan mengeluarkan wangi yang sedap apabila kita remas. Panjang daun sirih sekitar 5 sampai 8 cm dan lebar 2 sampai 5 cm.
Khasiat dan manfaatnya daun sirih ini dapat menyembuhkan penyakit asma, radang tenggorokan, menghilangkan bau badanyang tidak sedap, untuk mengobati sakit mata, sebagai obat mimisan, mengobati sakit gigi, dan mengatasi keputihan.

4. Tanaman Obat Herbal Tanaman Lidah Buaya (Aloe Vera)

Ciri-ciri tanaman ini tingginya 30 sampai 50 cm. Daun tunggal, berdaging tebal, dan bergetah bening. Bentuk daun memanjang dan ujungnya runcing, tepi berduri. Panjang daun mencapai 30 sampai 50 cm, lebar 2 sampai 10 cm. Warna daun tanaman lidah buaya hijau muda dihiasi bercak-bercak putih di kulitnya.
Khasiat dan manfaatnya sebagai bahan penyubur rambut, perawatan kecantikan, mengobati sakit kulit, sebagai penyembuh luka, serta peredam rasa panas pada luka bakar dan obat kanker.

5. Tanaman Obat Herbal Belimbing (Averrhoa Carambola)

Ciri-ciri pohon belimbing yaitu berbatang banyak dan berbatang keras dengan tingginya  5 sampai 12 meter. Buahnya seperti buni, berbentuk bulat memanjang sekitar 4 sampai13 cm, dengan rusuk yang tajam dengan kulit buah yang tipis. Warna buahnya hijau bila masih muda dan kuning jika sudah matang.
Khasiat dan manfaatnya belimbing manis banyak mengandung vitamin A, B, C, protein, kalsium dll.  Selain rasanya yang enak belimbing juga mampu menjadi obat kolestrol tinggi, mengatasi hipertensi, menurunkan berat badan dan penurun darah tinggi.

6. Tanaman Obat Herbal Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi)

Biasanya disebut juga dengan belimbing sayur oleh masyarakat.
Ciri-ciri Pohon belimbing wuluh yaitu pohonnya kecil tinggi sekitar 10 meter dengan diameter pangkal batang mencapai 30 cm. Batangnya bergelombang dan tidak rata. Daun belimbing sayur merupakan daun majemuk sepanjang 30 sampai 60 cm dengan 11 sampai 45 pasang anak daun. Anak daun belimbing wuluh memiliki warna hijau, tangkainya pendek, berbentuk bulat hingga bentuknya jorong dengan ujung agak runcing, pangkal membulat, tepi daun rata, panjang 2 sampai 10 cm, lebar 1 sampai 3 cm.
Khasiat dan manfaatnya yaitu untuk mengobati hipertensi, mengobati penyakit gondongan, mengatasi sakit diabetes, sebagai obat sariawan dan juga sebagai obat jerawat.

7. Tanaman Obat Herbal Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza)

Ciri-ciri tanaman ini yaitu dengan terna berbatang semu dengan tinggi hingga lebih 1 meter tetapi tidak lebih dari 2 meter. Dengan daun berwarna hijau atau coklat keunguan, panjangnya 30 cm-85 cm dan lebarnya 10-18 cm.
Khasiat dan manfaatnya memiliki yaitu temulawak memiliki kandungan kurkumin yang berguna sebagai anti radang ataupun anti keracunan empedu. Temulawak mampu mencegahnya karena temulawak mampu mengobati sakit hepatitis B yang berperan sebagai faktor utama penyakit kanker hati.

8. Tanaman Obat Herbal Daun Jarak (Ricinus Communis)

Biasanya dikenal juga kaliki atau kalek.
Ciri-ciri pohon jarak ini yaitu memiliki batang bulat dan sedikit licin, memiliki rongga dan berbuku-buku karena bekas tangkai daun, serta berwarna hijau kemerah-merahan.
Khasiat dan manfaatnya, pada akarnya sebagai anti rematik dan mampu menenangkan. Pada bijinya terasa manis, pedas namun netral. Biji jarak banyak digunakan sebagai obat kanker rahim, hernia, rematik, TBC dsb.

9. Tanaman Obat Herbal Sambiloto (Andrographis Paniculata)

Biasanya dikenal juga ki oray, takilo.
Ciri-ciri tanaman sambiloto tingginya sampai 50 cm berdaun tunggal, memanjang, tersusun bersilang berhadapan di batang. Daun sambiloto ujungnya runcing, panjang daun 5 cm, dan lebar 1,5 cm. Warna daun hijau agak mengkilap.
Khasiat dan manfaatnya untuk mengobati TBC, batuk rejan, radang paru.

10. Tanaman Obat Herbal Beluntas (Pluchea Indica)

Biasanya dikenal juga baruntas, luntas, lamutasa.
Ciri-ciri tanaman beluntas yaitu berbatang atau bertangkai pendek, letak daun berselang-seling, memiliki bentuk bulat menyerupai telur sunsang, dengan ujung daun bulat melancip, pinggir daun bergerigi, berwarna hijau terang. Bunga keluar di ujung cabang dan ketiak daun, berbentuk bunga bonggol, bergagang atau duduk, dan berwarna ungu. Buahnya longkah agak berbentuk seperti gasing, dengan warna cokelat dan juga pada sudutnya putih.
Khasiat dan manfaatnya untuk meningkatkan nafsu makan, membantu melancarkan pencernaan, meluruhkan keringat, menghilangkan bau badan dan bau mulut, meredakan demam, nyeri tulang, sakit pinggang, dan keputihan.

11. Tanaman Obat Herbal Cincau (Cyclea Barbata)

Biasanya dikenal juga dengan sebutan camcao, cingcau.
Ciri-ciri tanaman cincau yaitu tinggi tanaman sekitar 6 meter. Daun cincau daunnya tunggal, berbentuk bulat perisai dengan ujung runcing, pangkal tumpul, dan tepi rata. Permukaan daun cincau berbulu, pertulangan daunnya menyirip, dan warnanya hijau.
Khasiat dan manfaatnya obat radang lambung, tekanan darah tinggi, tifus dan demam.

12. Tanaman Obat Herbal Daun Dewa (Gynura Divaricata)

Ciri-ciri tanaman daun dewa ini memiliki tinggi batang kurang lebih 30-40 cm, bertangkai pendek, berbulu halus, serta berbentuk bulat lonjong berdaging. Bentuk daunnya seperti sawi tetapi kecil, memiliki panjang 20 cm dan lebar 10 cm. dengan warna hijau tua dengan ujung daunnya lancip.
Khasiat dan manfaatnya daun dewa mengandung minyak atsiri, saponin dll. Daun dewa bisa digunakan sebagai obat penyakit stroke ataupun digunakan untuk mencegah datangnya penyakit stroke. Daun dewa juga mampu mengobati luka memar dan juga sebagai penurun sakit darah tinggi.

13. Tanaman Obat Herbal Daun Kumis Kucing (Orthosiphon Aristatus)

Tanaman ini memiliki ciri semak pendek dengan batang yang agak berkayu dan berbulu halus. Daunnya berbentuk bundar, sedikit lonjong dan memanjang. Tepi daunnya bergerigi dan berbulu halus, ujung dan pangkalnya meruncing.
Khasiat dan manfaatnya untuk mengobati infeksi kandung kemih, kencing batu, encok, bengkak kandung kemih, infeksi saluran kencing dan keputihan.

14. Tanaman Obat Herbal Tanaman Ciplukan (Physalis Angulata)

Biasanya dikenal juga dengan sebutan cecenet, cecendet, kopok-kopokan, ceplukan.
Ciri-ciri tanaman ciplukan yaitu dengan tinggi kurang lebih 50 cm. Berdaun tunggal, bulat telur dengan ujung runcing. Panjang daun 3 sampai 15 cm, lebar 2 sampai 13 cm. Warna daun hijau.
Khasiat dan manfaatnya untuk mengobati diabetes mellitus, mengobati sakit tenggorok, batuk rejan, gondongan, dan bisul.

15. Tanaman Obat Herbal Daun Bakung (Crinum Asiaticum)

Biasanya dikenal juga semur, dausa, pete, fete-fete.
Ciri-ciri tanaman Bakung yaitu tinggi sekitar 1,5 m. Daun tunggal, lanset, panjang 32 sampai 120 cm, lebar 3 sampai 10 cm, tebal, tepi rata, pangkal daun tumpul dan ujung meruncing.
Khasiat dan manfaatnya bisa untuk peluruh keringat dan obat luka.

16. Tanaman Obat Herbal Daun Jintan (Coleus Amboinicus)

Biasanya dikenal juga dengan sebutan ajiran, daun kambing, kutu etu, daun jinten.
Ciri-ciri tanaman ini menjalar. Daunnya hijau muda, berdaging, dan bersifat mudah patah. Tepi daun beringgit panjang 6,5 sampai 7 cm, dan lebar 5,5 sampai 6,5 cm.
Khasiat dan manfaatnya sebagai obat sariawan, batuk, perut mulas, dan sakit gigi.

17. Tanaman Obat Herbal Daun Katuk (Sauropus Androgynus)

Biasanya dikenal juga dengan sebutan karekur, simani, cengkok manis.
Ciri-ciri tanaman katuk yaitu tinggi 2,5 sampai 5 meter. Daunnya majemuk. Anak daun berbentuk bulat telur, ujung lancip, dan pangkalnya tumpul. Tepinya rata dan berwarna hijau.
Khasiat dan manfaatnya biasa dikonsumsi sebagai sayuran, untuk melancarkan ASI, obat demam, bisul, dan borok.

18. Tanaman Obat Herbal Daun Meniran (Phyllanthus Niruri)

Ciri-ciri tanaman meniran adalah tumbuh pada tempat lembap dan berbatu, tumbuhnya tegak, memiliki tinggi sekitar 50 cm. Cabang tanaman meniran terpencar dengan daun majemuk berseling, bentuk bulat telur sampai memanjang, ujung tumpul. Warna daun hijau tua, panjang 1,5 cm, lebar 7 mm, dan tepi daun rata.
Khasiat dan manfaatnya sebagai obat penyakit kuning, peluruh air seni, untuk menambah nafsu makan, malaria, epilepsi, dan demam.

19. Tanaman Obat Herbal Daun Nilam (Pogostemon Cablin)

Biasanya dikenal juga dengan dilem.
Ciri-ciri tanaman nilam yaitu tinggi 1 sampai 2 meter. Daun tunggal, tepi bergerigi, bulat telur. Tulang daun tanaman nilam menyirip, permukaan daun berbulu, panjang 6 sampai 7 cm, lebar 5 sampai 6 cm. Permukaan atas daun hijau, sedangkan bawah hijau keunguan.
Khasiat dan manfaatnya untuk penghilang bau keringat dan obat disentri.

20. Tanaman Obat Herbal Pecut Kuda (Stachytarpheta Jamaicensis)

Biasanya dikenal juga jarong, biron, karu menar, sekar laru.
Ciri-ciri tanaman pecut kuda yaitu tinggi sekitar 50 cm. Daun letaknya berhadapan, bentuk daun bulat telur, warna hijau, tepi bergerigi.
Khasiat dan manfaatnya sebagai obat infeksi dan batu pada saluran kencing, rematik, sakit tenggorokan, hepatitis A.

21. Tanaman Obat Herbal Daun Seribu (Achillea Millefolium)

Ciri-ciri tanaman daun seribu tingginya cuma mencapai sekitar 45 cm, tidak berkayu, bentuknya bulat dan berbuku serta memiliki warna daun yang begitu hijau. Daunnya berbentuk majemuk bertulang menyirip, Dan bunganya terdapat pada ujung tanaman yang juga berbentuk majemuk
Khasiat dan manfaatnya sebagai obat penyembuh luka, meredakan sakit perut, menghentikan pendarahan pada luka, dan menghilangkan nyeri pada saat haid.

22. Tanaman Obat Herbal Daun Selasih (Ocimum Basilicum)

Tanaman ini dikenal juga dengan sebutan telasih, solanis. Ciri-ciri tanaman selasih yaitu tinggi 50—80 cm. Daun tunggal berhadapan, bertangkai dengan panjang 0,5—2 cm, bentuk bulat telur sampai memanjang. Permukaan daun selasih berambut halus, tulang daunnya menyirip dan tepi bergerigi, panjang 3,5 sampai 7,5 cm, lebar 1,5 sampai 2,5 cm dan warna hijau tua.
Khasiat dan manfaatnya sebagai obat demam dan sakit kepala, peluruh haid, peluruh air susu ibu, obat nyeri lambung, obat gangguan percernaan, serta obat rematik.

23. Tanaman Obat Herbal Daun Lidah Ular (Oldenlandia Speciosa)

Biasanya dikenal juga dengan sebutan kermah, keci, kremah.
Ciri-ciri tanaman tinggi 20 sampai 50 cm. Daun tunggal, tersusun berhadapan sepasang-sepasang. Tepi daun rata, panjang 1,5 sampai 2 cm. Warna daun hijau dan ujung runcing.
Khasiat dan manfaatnya untuk obat tumor.

24. Tanaman Obat Herbal Daun Keji Beling (Strobilanthes Crispa)

Biasanya dikenal juga dengan sebutan sambaing geteh, remek daging, reundeu beureum, lire
Ciri-ciri tanaman berbatang basah dan sepintas menyerupai rumput berbatang tegak. tinggi 1 sampai 2 meter, memiliki batang beruas, bentuk batangnya bulat dengan diameter antara 0,12 sampai 0,7 cm, berbulu kasar, percabangan monopodial. Kulit batang keji beling berwarna ungu dengan bintik-bintik hijau pada saat masih muda dan akan berubah menjadi coklat setelah tua.
Khasiat dan manfaatnya untuk mengobati kencing batu, kencing manis, sembelit, tumor, diabetes mellitus, sakit kuning, kolesterol tinggi, diare dan juga mengatasi gatal.

25. Tanaman Obat Herbal Daun Bayam Duri (Amaranthus Spinosus)

Biasanya dikenal juga hayum keri, senggang cucuk, taruyak lakek.
Ciri-ciri tanaman tinggi 0,4 sampai 1,5 m, batang berduri, daun tunggal, tersusun tersebar di sekeliling batang. Bentuk daun hijau bulat menyerupai telur yang memanjang, ujung dan pangkalnya runcing.
Khasiat dan manfaatnya obat radang saluran pernapasan, wasir, demam.

26. Tanaman Obat Herbal Daun Patikan Kebo (Euphorbia Hirta)

Biasanya dikenal juga Biji kacang, nanangkaan, gendong anak, sosononga.
Ciri-ciri tanaman tinggi sekitar 50 cm, daun tunggal, berhadapan, lanset, pangkal dan ujung runcing. Tepi daun bergerigi, permukaan dau bagian atas dan bawah berbulu, pertulangan daun menyirip, panjangnya 5 sampai 50 mm, lebar 0,7 sampai 1 mm, warna hijau keunguan.
Khasiat dan manfaatnya untuk obat batuk, anti inflamasi, peluruh air seni, dan sariawan

27. Tanaman Obat Herbal Kembang Telang (Clitoria Ternatea)

Ciri-ciri tanaman merambat, berbunga biru. Daun majemuk bersirip, tepi rata, bentuk bulat telur. Wama daun hijau
Khasiat dan manfaatnya untuk melancarkan sistem dari pencernaan, melancarkan haid, mengobati penyakit kulit, menyembuhkan mata merah dan menghilangkan jerawat.
Indonesia begitu banyak tumbuh tanaman herbal yang bisa kita jadikan sebagai obat untuk menyembuhakan berbagai penyakit yang menyerang tubuh, selain karena ampuh namun juga tanaman obat herbal ini sangat minim efek samping pada tubuh kita.


PUPUK dan FUNGSINYA

Yuk sobat kebun kenali beberapa kebutuhan tumbuhan yang sering kita tanam !

Pupuk MAKRO
Unsur hara esensial yang dibutuhkan dalam jumlah yang banyak (Makro) antara lain :

Unsur hara makro primer :
  • Nitrogen (N)
  • Fosfor (P)
  • Kalium (K)

Unsur hara makro skunder :
  • Sulfur (S)
  • Kalsium (Ca)
  • Magnesium (Mg).

Nitrigen (N)
Merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan.
Merupakan bagian dari sel ( organ ) tanaman itu sendiri.
Berfungsi untuk sintesa asam amino dan protein dalam tanaman.
Merangsang pertumbuhan vegetatif ( warna hijau ) seperti daun.
Tanaman yang kekurangan unsur N gejalanya : pertumbuhan lambat/kerdil, daun hijau kekuningan, daun sempit, pendek dan tegak, daun-daun tua cepat menguning dan mati.

Phospat (P)
Berfungsi untuk pengangkutan energi hasil metabolisme dalam tanaman
Merangsang pembungaan dan pembuahan.
Merangsang pertumbuhan akar.
Merangsang pembentukan biji.
Merangsang pembelahan sel tanaman dan memperbesar jaringan sel.
Tanaman yang kekurangan unsur P gejaalanya : pembentukan buah/dan biji berkurang, kerdil, daun berwarna keunguan atau kemerahan ( kurang sehat )

Kalium (K)
Berfungsi dalam proses fotosintesa, pengangkutan hasil asimilasi, enzim dan mineral termasuk air.
Meningkatkan daya tahan/kekebalan tanaman terhadap penyakit.
Tanaman yang kekurangan unsur K gejalanya : batang dan daun menjadi lemas/rebah, daun berwarna hijau gelap kebiruan tidak hijau segar dan sehat, ujung daun menguning dan kering, timbul bercak coklat pada pucuk daun.

Kalsium (Ca)
Kalsium berperan sebagai pembentuk didinding sel tanaman. Kalsium juga berfungsi untuk mengeraskan bagian kayu tanaman, merangsang pertumbuhan akar halus, mempertebal dinding sel buah, dan merangsang pertumbuhan biji. Unsur hara ini dapat diperoleh dari pupuk kandang, juga dari penambahan kapur, baik kapur dolomit (CaCO³MgCO³), kalsit (CaCO³), maupun kalsium khlorida (CacCI²). Kekurangan kalsium pada tanaman menyebabkan penyakit fisiologis. Biasanya ditandai dengan gejala mirip serangan blossom and root. Gejala mudah dikenali lewat tanda-tanda khas yang tmpak dari daun hingga buahnya.

Magnesium (Mg)
Magnesium bermanfaat dalam penyusunan klorofil, mengaktifkan enzim yang berhubungan dengan metabolisme karbohidrat, dan menambah kadar minyak pada tanaman. Unsur hara ini diperoleh dari pupuk kandang, kapur dolomit, kieserite (MgSO⁴.H²O), dan pupuk daun yang mengandung Mg. Kekurangan unsur magnesium pada tanaman menyebabkan klorosis (menguning) pada tulang-tulang daun yang sudah tua. Selain itu, warna daun akan berubah menjadi kuning dan muncul bercak-bercak coklat di permukaanya.

Sulfur (S)
Sulfur diperlukan tanaman untuk membantu pembentukan zat hijau daun, penyusunan perotein, dan vitaman. Selain diperoleh dari pupuk kandang, unsur hara ini juga bisa diperoleh dari penambahan pupuk buatan ZA, pupuk daun, dan pupuk multi-micro yang mengandung 5,3% sulfur. Jika tanaman kekurangan sulfur, pada daun-daunya akan muncul gejala klorosis (menguning).

Unsur Hara Mikro
Unsur Hara Mikro adalah unsur hara yang diperlukan tanaman dalam jumlah yang sangat kecil, tetapi fungsinya penting dan tidak tergantikan.
contoh Unsur Hara Mikro atara lain:
  • Besi (Fe)
  • Mangan (Mn)
  • Seng (Zn)
  • Tembaga (Cu)
  • Molibdenum (Mo)
  • Boron (B)
  • Chlor (Cl)
Besi (Fe)
Besi berperan sebagai pembentuk klorofil, penyusun protein, dan penyusun enzim. Unsur hara ini diperoleh dari pupuk kandang dan pupuk kimia. Kekurangan unsur ini pada tanaman menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat, daun berguguran, dan pucuk tanaman mati. Gejala yang mendahului kekurangan unsur Fe biasanya berupa menguningnya daun-daun muda dan tulang daun.

Mangan (Mn)
Mangan berfungsi sebagai katalisator berbagai enzim yang berperan dalam proses perombakan karbohidrat dan metbolisme nitrogen. Mangan bisa disuplai lewat pemberian pupuk daun yang mengandung Mn. Gejala kekurangan unsur mangan (Mn) pada tanaman tidak bisa diketahui secara langsung tanpa membawa sampel daun atau tanah ke laboratorium.

Molibdenum (Mo)
Molibdenum berperan pada penyerapan N, pengikatan N, asimilasi N, dan secara tidak langsung berperan di dalam pembentukan asam amino dan protein tanaman. Unsur ini dapat diperoleh melalui pengapuran. Gejala kekurangan unsur Mo pada tanaman tidak bisa langsung diketahui tanpa membawanya ke laboratorium terlebih dahulu.

Boron (B)
Boron berperan dalam pembentukan protein, pembentukan buah, dan perkembangan akar. Unsur hara ini dapat diperoleh dari pupuk kandang, borax atau borate, asam borate (H³BO³), dan pupuk mikro. Gejala kekurangan unsur boron pada tanaman biasanya ditandai dengan pembentukan cabang yang tumbuh sejajar berdampingan, ruas tanaman memendek, dan batang tanaman yang keropos, timbulnya garis-garis kuning hitam yang memutar pada buah, dan buah terlihat agak kerdil.

Seng (Zn)
Seng berfungsi sebagai katalisator dalam pembentukan protein, mengatur pembentukan asam indoleasetik (Asam yang berfungsi sebagai zat pengatur tumbuh tanaman), dan berperan aktif dalam transformasi karbihidrat. Unsur ini bisa dusuplai lewat pupuk daun yang mengandung unsur seng (Zn). Kekurangan unsur Zn tidak berarti bagi tanaman.

Tembaga (Cu)
Elemen dalam pembentukan vitamin A, dan secara tidak langsung berperan dalam pembentukan klorofil. Biasanya, unsur hara ini disuplai dari pupuk daun yang mengandung tembaga (Cu). Kekurangan unsur temabaga (Cu) menyebabkan tanaman tidak tumbuh sempurna (kerdil) dan pembentukan bunga atau buah sering gagal.

Khlor (Cl)
Khlor dibutuhkan pada proses fotosintesis, terutama berkaitan langsung dengan osmosis di dalam sel tanaman. Kekurangan khlor sangat jarang terjadi karna unsur ini tersedia secara alami di dalam tanah. Gejala kekurangan khlor pada tanaman ditunjukan dengan munculnya bercak-bercak kuning di permukaan daun dan daun menjadi layu serta berwarna kuning.

Salam hijau...

Kampoeng Gajiro

{picture#https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjD7ptbdUs8hV1sxgHuUPaENpegrrRSsi8kzO90e0rCGKu_9QxJhV-XyGkXlTW7-kVaYoxKmwNI1fKEbqjfyo6Ptiqsm7ZO7e3oVCOqwHHIlZjJ2pEgsebO2zkJi286PfQ7cZHxlBMHVEY/s1600/Author.png} Kaompoeng Gajiro adalah suatu kawasan yang lokasinya berada di Desa Bancar, atau lebih tepatnya Gajiro merupakan singkatan dari Warga RT Siji RW Loro, Desa Bancar, Kecamatan Purbalingga, Kabupaten Purbalingga - 53316. {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.